Bisnis warung tenda yang menjual makanan seafood atau pecel lele saat ini semakin marak. Bisnis kuliner kelas kaki lima ini begitu hidup dan nyaris tak pernah sepi pembeli.
Maka itu, bagi PT Smart Mandiri Group, potensi yang besar itu sayang untuk dilewatkan. Perusahaan yang awalnya fokus memasok ikan lele ke para pedagang pecel lele di kawasan Bogor itu, belakangan terjun langsung ke bisnis warung tendaseafood.
Mulai Desember 2011, Smart Mandiri pun mulai membuka gerai warung tenda dengan nama Seafood & Pecel Lele King Queen 5 (KQ5). Pada saat bersamaan, KQ5 langsung menawarkan kemitraan kepada investor yang berminat.
Munarko Muslim, pemilik kemitraan Seafood & Pecel Lele KQ5 ini bilang, menjamurnya warung tenda pecel lele dan seafood skala kaki lima menandakan bahwa bisnis ini memang terus berkembang. "Itu juga yang kami rasakan saat menjadi pemasok ikan lele," ujarnya.
Nah, kalau Anda berminat, KQ5 menawarkan tiga paket kemitraan yakni paket ekonomis dengan investasi sebesar Rp 40 juta, lalu paket reguler dengan investasi Rp 55 juta, serta paket perdana yang senilai Rp 60 juta.
Tapi, kata Munarko, untuk sementara ini pihaknya akan fokus dulu menawarkan paket perdana. Paket kemitraan ini semacam master franchise yang akan membawahi paket reguler dan paket ekonomis di wilayah tersebut.
Ia bilang, nilai investasi itu sepenuhnya digunakan untuk pembelian peralatan dan bahan baku awal, serta tanpa royalty fee. Menurut hitungannya, kalau mitra bisa memperoleh omzet Rp 1,2 juta-Rp 1,8 juta per hari, mereka bisa balik modal dalam enam sampai delapan bulan.
Munarko yakin, omzet sebesar itu bisa diraup si mitra bila pintar memilih lokasi usaha yang strategis. Misalnya, banyak dilalui kendaraan serta masih cukup ramai pada tengah malam hingga dini hari. "Biasanya kami mulai buka dari jam 16.30-02.00 dini hari," ujarnya
Kata Munarko, KQ5 menawarkan menu bervariasi dengan harga yang masuk akal. Aneka menu seafoodmisalnya, dibanderol mulai Rp 7.000 hingga paling mahal Rp 50.000 seporsi untuk kepiting. Adapun pecel lele dijual Rp 9.000 seporsi dan pecel ayam Rp 10.000 per porsi.
Saat ini, KQ5 sudah memiliki tiga gerai, dua di antaranya milik mitra di Bandung dan Bogor. Tahun ini, KQ5 menargetkan bisa menggandeng satu mitra baru setiap bulan. Menariknya, berbeda dengan kemitraan lain, KQ5 juga menerapkan sistem kepemilikan perorangan dan syariah. "Dalam kemitraan syariah satu gerai bisa dimiliki setidaknya lima orang di dalamnya," ujar Munarko.
Managing Director SarosaTM Consulting Group, Pietra Sarosa, menilai bahwa prospek jangka panjang usaha ini cukup baik. Karena jenis makanan yang ditawarkan termasuk menu makanan yang memang dicari oleh banyak orang. "Namun karena kompetisi ketat, rasanya harus juara, harga juga harus bisa bersaing," ujarnya.
Maka itu, bagi PT Smart Mandiri Group, potensi yang besar itu sayang untuk dilewatkan. Perusahaan yang awalnya fokus memasok ikan lele ke para pedagang pecel lele di kawasan Bogor itu, belakangan terjun langsung ke bisnis warung tendaseafood.
Mulai Desember 2011, Smart Mandiri pun mulai membuka gerai warung tenda dengan nama Seafood & Pecel Lele King Queen 5 (KQ5). Pada saat bersamaan, KQ5 langsung menawarkan kemitraan kepada investor yang berminat.
Munarko Muslim, pemilik kemitraan Seafood & Pecel Lele KQ5 ini bilang, menjamurnya warung tenda pecel lele dan seafood skala kaki lima menandakan bahwa bisnis ini memang terus berkembang. "Itu juga yang kami rasakan saat menjadi pemasok ikan lele," ujarnya.
Nah, kalau Anda berminat, KQ5 menawarkan tiga paket kemitraan yakni paket ekonomis dengan investasi sebesar Rp 40 juta, lalu paket reguler dengan investasi Rp 55 juta, serta paket perdana yang senilai Rp 60 juta.
Tapi, kata Munarko, untuk sementara ini pihaknya akan fokus dulu menawarkan paket perdana. Paket kemitraan ini semacam master franchise yang akan membawahi paket reguler dan paket ekonomis di wilayah tersebut.
Ia bilang, nilai investasi itu sepenuhnya digunakan untuk pembelian peralatan dan bahan baku awal, serta tanpa royalty fee. Menurut hitungannya, kalau mitra bisa memperoleh omzet Rp 1,2 juta-Rp 1,8 juta per hari, mereka bisa balik modal dalam enam sampai delapan bulan.
Munarko yakin, omzet sebesar itu bisa diraup si mitra bila pintar memilih lokasi usaha yang strategis. Misalnya, banyak dilalui kendaraan serta masih cukup ramai pada tengah malam hingga dini hari. "Biasanya kami mulai buka dari jam 16.30-02.00 dini hari," ujarnya
Kata Munarko, KQ5 menawarkan menu bervariasi dengan harga yang masuk akal. Aneka menu seafoodmisalnya, dibanderol mulai Rp 7.000 hingga paling mahal Rp 50.000 seporsi untuk kepiting. Adapun pecel lele dijual Rp 9.000 seporsi dan pecel ayam Rp 10.000 per porsi.
Saat ini, KQ5 sudah memiliki tiga gerai, dua di antaranya milik mitra di Bandung dan Bogor. Tahun ini, KQ5 menargetkan bisa menggandeng satu mitra baru setiap bulan. Menariknya, berbeda dengan kemitraan lain, KQ5 juga menerapkan sistem kepemilikan perorangan dan syariah. "Dalam kemitraan syariah satu gerai bisa dimiliki setidaknya lima orang di dalamnya," ujar Munarko.
Managing Director SarosaTM Consulting Group, Pietra Sarosa, menilai bahwa prospek jangka panjang usaha ini cukup baik. Karena jenis makanan yang ditawarkan termasuk menu makanan yang memang dicari oleh banyak orang. "Namun karena kompetisi ketat, rasanya harus juara, harga juga harus bisa bersaing," ujarnya.
1 komentar:
this post is very interesting and easy to read, I hope to visit again
Posting Komentar