Rabu, 21 Maret 2012

pengusaha es kelapa muda


Air kelapa muda bisa menjadi pelepas dahaga saat cuaca panas seperti sekarang. Selain menyegarkan, air kepala juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti memperlancar sirkulasi darah.

Air kelapa pun mengandung nutrisi, vitamin, dan mineral sehingga cocok untuk melawan dehidrasi. Beragam manfaat tersebut membuat kegemaran masyarakat meminum air kelapa terus meningkat.
Peluang inilah yang dimanfaatkan Joko Guntoro untuk menawarkan kemitraan es kepala muda. Ia mendirikan usaha bernama Es D'goen ini sejak tahun 2008. 

Untuk mengembangkan usaha, Guntoro mulai menawarkan kemitraan sejak Juli 2010. Setelah genap setahun, saat ini Es D'goen memiliki 130 mitra yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, dan Papua.


Puding dan milkshake

Berbeda dengan es kepala muda biasa, Es D'goen menjual produk es kelapa asli dicampur puding, jeli, danmilkshake. Harga untuk setiap gelas D'goen berkisar Rp 5.500 sampai Rp 12.000, tergantung dari campurannya. 

Untuk menarik pembeli, beberapa nama unik dipilih untuk menu Es D'goen. Menu-menu yang ditawarkan antara lain Es D'goen jatuh hati, Es D'goen terkesima, dan Es D'goen milkshake. "Itu merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menarik orang membeli," kata Guntoro.

Guntoro menawarkan empat paket kemitraan. Paket A senilai investasi Rp 10 juta, paket B dengan investasi Rp 25 juta, paket C senilai Rp 7,5 juta, dan paket D dengan investasi senilai Rp 12,5 juta.
Paket B merupakan paket baru yang ditujukan untuk pasar mal. Adapun paket lainnya disarankan untuk lokasi dekat sekolah atau minimarket. Untuk paket B, Guntoro menyarankan mitra menaikkan harga jual 50% menjadi Rp 8.250–Rp 18.000 tiap porsinya. "Itu untuk mal di Jakarta. Kalau terlalu murah, pengunjung malah ragu," katanya.

Dengan investasi itu, selain stan (booth) jualan, mitra juga mendapat bahan baku awal untuk 300 gelas. Namun, setelah 300 gelas itu habis terjual, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat.
Harga satu paket puding ukuran 600 gram Rp 25.000 untuk 40 gelas. Adapun sirup satu liter seharga Rp 25.000 untuk 30 gelas, dan serbuk milkshake seharga Rp 15.000 untuk 15 gelas. Mitra juga harus membeli kelapa muda seharga harga Rp 4.000 per butir untuk 15 gelas.

Tak hanya empat paket tersebut, D'goen menawarkan pula paket master dengan investasi Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. Paket master Rp 50 juta untuk wilayah kota, sedangkan master Rp 100 juta untuk wilayah provinsi. Dengan paket master, mitra merekrut mitra lagi untuk paket B atau paket A.
Handoyo sudah mencoba keberuntungan laba Es D'goen sejak November 2010 lalu. Ia mengambil paket master di Malang dengan investasi Rp 22 juta. Sayang, sampai saat ini, dari tiga booth paket A yang didapatkan, penjualannya belum sesuai dengan harapan.

Salah satu gerainya di Dieng Plaza, Malang, hanya memperoleh omzet Rp 4,5 juta per bulan. "Mungkin ini dipengaruhi cuaca Malang yang dingin. Saya pernah survei ke Surabaya dan penjualannya ramai," ujar Handoyo.

Ia pun lantas meminta saran dan bantuan pusat. Ia disarankan untuk ikut pameran waralaba. Handoyo mengakui edukasi kepada calon mitra kurang. Itulah sebabnya, di awal usaha, dia mengaku kebingungan dalam membuat minuman. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pelayanan semakin membaik.

Erwin Halim, pengamat waralaba Proverb Consulting, menyarankan calon mitra agar benar-benar melakukan survei lokasi untuk mengetahui lokasi. "Minimal ada jawaban, kenapa di Jakarta atau di kota lain perkembangan tak begitu bagus," katanya.

Erwin mengakui prospek D'goen cukup bagus. Apalagi dengan nama dan produk es kepala muda yang unik. Jumlah mitra yang banyak juga menandakan produk ini cukup diterima masyarakat. 

0 komentar:

Posting Komentar