Jika anda tinggal di kampung saya dan anda adalah seorang yang berpendidikan dan sedang menempuh gelar sarjana anda mungkin tidak akan aneh mendengar celetukan orang kampung disini. Anda mau tahu bagaimana kata mereka? “Percuma aja sekolah tinggi-tinggi toh orang miskin mah tetep aja miskin”. Apakah di kampung anda juga begitu? Saya sangat prihatin sekali mendengarnya. Bukan apa-apa jika pandangan pola pikirnya saja salah nanti bagaimana orang-orang disini akan maju padahal zaman ini kan selalu menuntut dengan perubahan-perubahan. Kalau kita hanya diam di tempat, so what happen next?.
Ternyata setelah saya telisik lebih jauh ternyata pandangan masyarakat di kampung saya itu juga berdasarkan pengamatan mereka dimana lulusan SMK,SMA, dan Sarjana disana hidupnya kurang sejahtera dan masih kalah sama orang-orang yang berpendidikan SD dan SMP. Terus siapa yang salah? Tentu saja orang-orang yang berpendidikan. Sebagai orang yang berpendidikan selain punya ijazah kita dituntut harus menjadi sebuah atap yang melindungimereka dan bisa menjadi teladan bagi mereka dan bukan sekedar ijazah.
Ngomong-ngomong soal atap, tahukah anda apa itu fungsi atap rumah? Ya tentu saja fungsinya adalah sebagai pelindung di waktu hujan dan sengatan teriknya panas matahari. Sebagai orang-orang yang berpendidikan kita juga harus begitu. Kita harus punya ilmu yang memadai dan bisa menjadi pelindung mereka.
Selain itu ketika anda berada di atas atap rumah. Apa yang anda lihat? Tentunya akan anda lihat pemandangan yang lebih luas disana kan. Kita pun juga demikian. Pemandangan yang luas disini adalah keluhuran ilmu jadi kita harus punya ilmu yang lebih daripada masyarakat disana.
Jika kita seorang yang tergolong berpendidikan dan masyarakat belum menyadari keberadaan kita disana berarti almamater institusi dan gelar sarjana telah gagal menjadikan kita manusia yang bermanfaat. Apalagi kita sebagai orang berpendidikan menjadi sampah di masyarakat. Haduhh!!! No.no.no yaaa.. Harusnya kita sebagai orang yang punya tingkat pendidikan yang tinggi harus lebih sejahtera dan bahagia baik materi maupun ilmu.
Semoga bermanfaat.
Salam Sukses.
Ternyata setelah saya telisik lebih jauh ternyata pandangan masyarakat di kampung saya itu juga berdasarkan pengamatan mereka dimana lulusan SMK,SMA, dan Sarjana disana hidupnya kurang sejahtera dan masih kalah sama orang-orang yang berpendidikan SD dan SMP. Terus siapa yang salah? Tentu saja orang-orang yang berpendidikan. Sebagai orang yang berpendidikan selain punya ijazah kita dituntut harus menjadi sebuah atap yang melindungimereka dan bisa menjadi teladan bagi mereka dan bukan sekedar ijazah.
Ngomong-ngomong soal atap, tahukah anda apa itu fungsi atap rumah? Ya tentu saja fungsinya adalah sebagai pelindung di waktu hujan dan sengatan teriknya panas matahari. Sebagai orang-orang yang berpendidikan kita juga harus begitu. Kita harus punya ilmu yang memadai dan bisa menjadi pelindung mereka.
Selain itu ketika anda berada di atas atap rumah. Apa yang anda lihat? Tentunya akan anda lihat pemandangan yang lebih luas disana kan. Kita pun juga demikian. Pemandangan yang luas disini adalah keluhuran ilmu jadi kita harus punya ilmu yang lebih daripada masyarakat disana.
Jika kita seorang yang tergolong berpendidikan dan masyarakat belum menyadari keberadaan kita disana berarti almamater institusi dan gelar sarjana telah gagal menjadikan kita manusia yang bermanfaat. Apalagi kita sebagai orang berpendidikan menjadi sampah di masyarakat. Haduhh!!! No.no.no yaaa.. Harusnya kita sebagai orang yang punya tingkat pendidikan yang tinggi harus lebih sejahtera dan bahagia baik materi maupun ilmu.
Semoga bermanfaat.
Salam Sukses.
0 komentar:
Posting Komentar